Pengertian Komputer

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Posting kali ini saya akan menyampaikan sedikit materi yaitu tentang pengertian komputer menurut beberapa ahli.

1. McGraw-Hill, 2001 : Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input secara digital, lalu memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di dalam memorinya, dan kemudian menghasilkan output atau keluaran berupa informasi.

2. Robert H. Blissmer, 1985 : Komputer ialah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memroses input, menyimpan perintah-perintah dan menyediakan output dalam bentuk informasi.

3. Donald H. Sanderes, 1985 : Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data dengan cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memrosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi program (Sistem Operasi) yang tersimpan di didalam penyimpannya (stored program).

4. Elias M. Awad :  Komputer sebuah alat hitung yang memproses data untuk disajikan dalam bentuk data digital dan data analog.

5. Larry Long dan Nancy Long :  Komputer adalah alat hitung elektronik yang mampu menginterpresentasikan dan juga melaksanakan perintah program untuk input, output, perhitungan, dan operasi-operasi logik.

6. Williams, Sawyer
 :  Komputer adalah mesin multiguna yang dapat diprogram, yang menerima data (fakta-fakta dan gambar-gambar kasar) dan memproses atau memanipulasinya ke dalam informasi yang dapat kita gunakan.

7. William M. Fuori : Komputer adalah suatu alat pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia.

Pengertian Komputer Secara Umum bisa diartikan kepada kumpulan alat elektronik yang tersusun menjadi rangkaian membentuk sebuah mesin berteknologi dengan kontrol sistem operasi disertai program-program yang mampu menerima dan menyimpan data, melakukan pengolahan dan memberikan hasil dalam bentuk informasi sesuai prosedur operasi yang dirumuskan.

Menurut saya sendiri, Komputer adalah seperangkat alat elektronik yang terdiri dari CPU, Monitor, Mouse, Keyboard, dan sebagainya yang saling terhubung satu sama lain membentuk satu kesatuan dan memiliki fungsi untuk membantu pekerjaan manusia.

Sekian posting dari saya, jika ada kesalahan mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sejarah Komputer

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Untuk postingan kali ini, saya akan menjelaskan tentang sejarah singkat komputer dari masa ke masa.

Berikut ini adalah sejarah singkatnya…

Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Monitor, CPU, Keyboard, dan Mouse.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti “komputer” adalah “yang memproses informasi” atau “sistem pengolah informasi.”

Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.

1. Generasi Pertama (1941-1948)
http://hermawayne.blogspot.com

Komputer Generasi Pertama (1946-1959)

  • Menggunakan lampu tabung sebagai komponen utama
  • Ukuran per unit komputer masih sangat berat dan besar
  • Cepat panas sehingga membutuhkan alat pendingin yang banyak
  • Boros listrik
  • Proses relatif masih lambat
  • Ketepatan hasil proses masih rendah
  • Kapasitas data masih kecil

Tabung hampa udara sebagai penguat sinyal, merupakan ciri khas komputer generasi pertama. Pada awalnya, tabung hampa udara (vacum-tube) digunakan sebagai komponen penguat sinyal. Bahan bakunya terdiri dari kaca, sehingga banyak memiliki kelemahan, seperti: mudah pecah, dan mudah menyalurkan panas. Panas ini perlu dinetralisir oleh komponen lain yang berfungsi sebagai pendingin.

Dan dengan adanya komponen tambahan, akhirnya komputer yang ada menjadi besar, berat dan mahal. Pada tahun 1946, komputer elektronik di dunia yang pertama yakni ENIAC selesai dibuat. Pada komputer tersebut terdapat 18.800 tabung hampa udara dan berbobot 30 ton. begitu besar ukurannya, sampai-sampai memerlukan suatu ruangan kelas tersendiri.

Pada gambar nampak komputer ENIAC, yang merupakan komputer elektronik pertama di dunia yang mempunyai bobot seberat 30 ton, panjang 30 M dan tinggi 2.4 M dan membutuhkan daya listrik 174 kilowatts.

2. Generasi Kedua (1949-1964)
http://hermawayne.blogspot.com

Komputer generasi kedua ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

* Menggunakan teknologi sirkuit berupa transistor dan diode untuk menggantikan tabung vakum.
* Sudah menggunakan operasi bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti FORTRAN dan COBOL.
* Kapasitas memori utama dikembangkan dari Magnetic Core Storage.
* Menggunakan simpanan luar berupa Magnetic Tape dan Magnetic Disk.
* Kemampuan melakukan proses real time dan real-sharing.
* Ukuran fisiknya sudah lebih kecil dibanding komputer generasi pertama.
* Proses operasi sudah lebih cepat, yaitu jutaan operasi perdetik.
* Kebutuhan daya listrik lebih kecil.
* Orientasi program tidah hanya tertuju pada aplikasi bisnis, tetapi juga aplikasi teknik.

Transistor merupakan ciri khas komputer generasi kedua. Bahan bakunya terdiri atas 3 lapis, yaitu: “basic”, “collector” dan “emmiter”. Transistor merupakan singkatan dari Transfer Resistor, yang berarti dengan mempengaruhi daya tahan antara dua dari 3 lapisan, maka daya (resistor) yang ada pada lapisan berikutnya dapat pula dipengaruhi. Dengan demikian, fungsi transistor adalah sebagai penguat sinyal. Sebagai komponen padat, tansistor mempunyai banyak keunggulan seperti misalnya: tidak mudah pecah, tidak menyalurkan panas. Dan dengan demikian, komputer yang ada menjadi lebih kecil dan lebih murah.

Pada tahun 1960-an, IBM memperkenalkan komputer komersial yang memanfaatkan transistor dan digunakan secara luas mulai beredar di pasaran. Komputer IBM-7090 buatan Amerika Serikat merupakan salah satu komputer komersial yang memanfaatkan transistor. Komputer ini dirancang untuk menyelesaikan segala macam pekerjaan baik yang bersifat ilmiah ataupun komersial. Karena kecepatan dan kemampuan yang dimilikinya, menyebabkan IBM 7090 menjadi sangat popular. Komputer generasi kedua lainnya adalah: IBM Serie 1400, NCR Serie 304, MARK IV dan Honeywell Model 800.

3. Generasi Ketiga (1964-1975)
http://hermawayne.blogspot.com

Ciri-ciri komputer generasi ketiga adalah:

* Karena menggunakan IC maka kinerja komputer menjadi lebih cepat dan tepat. Kecepatannya hampir 10.000 kali lebih cepat dari komputer generasi pertama.
* Peningkatan dari sisi software.
* Kapasitas memori lebih besar, dan dapat menyimpan ratusan ribu karakter (sebelumnya hanya puluhan ribu).
* Menggunakan media penyimpanan luar disket magnetik (external disk) yang sifat pengaksesan datanya secara acak (random access) dengan kapasitas besar (jutaan karakter).
* Penggunaan listrik lebih hemat.
* Kemampuan melakukan multiprocessing dan multitasking.
* Telah menggunakan terminal visual display dan dapat mengeluarkan suara.
* Harganya semakin murah.
* Kemampuan melakukan komunikasi dengan komputer lain.

Konsep semakin kecil dan semakin murah dari transistor, akhirnya memacu orang untuk terus melakukan berbagai penelitian. Ribuan transistor akhirnya berhasil digabung dalam satu bentuk yang sangat kecil. Secuil silicium yag mempunyai ukuran beberapa milimeter berhasil diciptakan, dan inilah yang disebut sebagai Integrated Circuit atau IC-Chip yang merupakan ciri khas komputer generasi ketiga. Cincin magnetic tersebut dapat di-magnetisasi secara 1 arah ataupun berlawanan, dan akhirnya men-sinyalkan kondisi “ON” ataupun “OFF” yang kemudian diterjemahkan menjadi konsep 0 dan 1 dalam system bilangan biner yang sangat dibutuhkan oleh komputer. Pada setiap bidang memory terdapat 924 cincin magnetic yang masing-masing mewakili 1 bit informasi. Jutaan bit informasi saat ini berada di dalam 1 chip tunggal dengan bentuk yang sangat kecil.

Komputer yang digunakan untuk otomatisasi pertama dikenalkan pada tahun 1968 oleh PDC 808, yang memiliki 4 KB (kilo-Byte) memory dan 8 bit untuk core memory.

4. Generasi Keempat (1975-Sekarang)
 http://hermawayne.blogspot.com
Komponen utama komputer sudah menggunakan VLSI (Very Large Scale IC) yaitu IC yang kemampuannya ditingkatkan hingga ratusan bahkan ribuan kali dengan ukuran fisik yang semakin kecil. Microprocessor merupakan chiri khas komputer generasi keempat yang merupakan pemadatan ribuan IC ke dalam sebuah Chip. Karena bentuk yang semakin kecil dan kemampuan yang semakin meningkat dan harga yang ditawarkan juga semakin murah. Microprocessor merupakan awal kelahiran komputer personal.

Pada tahun 1971, Intel Corp kemudian mengembangkan microprocessor pertama serie 4004. Contoh generasi ini adalah Apple I Computer yang dikembangkan oleh Steve Wozniak dan Steve Jobs dengan cara memasukkan microprocessor pada circuit board komputer. Di samping itu, kemudian muncul TRS Model 80 dengan processor jenis Motorola 68000 dan Zilog Z-80 menggunakan 64Kb RAM standard. Komputer Apple II-e yang menggunakan processor jenis 6502R serta Ram sebesar 64 Kb, juga merupakan salah satu komputer PC sangat popular pada masa itu. Operating Sistem yang digunakan adalah: CP/M 8 Bit. Komputer ini sangat populer pada awal tahun 80-an.

IBM mulai mengeluarkan Personal Computer pada sekitar tahun 1981, dengan menggunakan Operating System MS-DOS 16 Bit. Dikarenakan harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan komputer lainnya, di samping teknologinya jauh lebih baik serta nama besar dari IBM sendiri, maka dalam waktu yang sangat singkat, komputer ini menjadi sangat popular.

5. Generasi Kelima (Sekarang – Masa depan)
    

 

 

 

 

 

 

 

 

Saat ini para pakar komputer merancang dan memikirkan bagaimana membuat komputer dengan komponen utama, yakni AI (Artificial Intelligence) atau kepandaian buatan, sehingga dapat menentukan sikap sendiri jika akan menerima data, serta hendak diapakan data itu adalah atas inisiatif sendiri dan terus berkembang hingga saat ini. Pada generasi ini ditandai dengan munculnya: LSI (Large Scale Integration) yang merupakan pemadatan ribuan microprocessor ke dalam sebuah microprocesor. Selain itu, juga ditandai dengan munculnya microprocessor dan semi conductor. Perusahaan-perusahaan yang membuat micro-processor di antaranya adalah: Intel Corporation, Motorola, Zilog dan lainnya lagi. Di pasaran bisa kita lihat adanya microprocessor dari Intel dengan model 4004, 8088, 80286, 80386, 80486, dan Pentium. Pentium-4 merupakan produksi terbaru dari Intel Corporation yang diharapkan dapat menutupi segala kelemahan yang ada pada produk sebelumnya, di samping itu, kemampuan dan kecepatan yang dimiliki Pentium-4 juga bertambah menjadi 2 Ghz. Gambar-gambar yang ditampilkan menjadi lebih halus dan lebih tajam, di samping itu kecepatan memproses, mengirim ataupun menerima gambar juga menjadi semakin cepat.

Pentium-4 diproduksi dengan menggunakan teknologi 0.18 mikron. Dengan bentuk yang semakin kecil mengakibatkan daya, arus dan tegangan panas yang dikeluarkan juga semakin kecil. Dengan processor yang lebih cepat dingin, dapat dihasilkan kecepatan MHz yang lebih tinggi. Kecepatan yang dimiliki adalah 20 kali lebih cepat dari generasi Pentium 3.

Packard Bell iXtreme 4140i merupakan salah satu PC komputer yang telah menggunakan Pentium-4 sebagai processor dengan kecepatan 1.4 GHz, memory RDRAM 128 MB, Harddisk sebesar 40 GB (1.5 GB digunakan untuk recovery), serta video card GeForce2 MX dengan memory 32 MB. HP Pavilion 9850 juga merupakan PC yang menggunakan Pentium-4 untuk processornya dengan kecepatan 1.4 GHz. PC Pentium-4 Hewllett-Packard ini dating dengan dominan warna hitam dan abu-abu. Dibandingkan dengan PC lainnya, Pavilion merupakan PC Pentium-4 dengan fasilitas terlengkap. Memory yang dimiliki sebesar RDRAM 128 MB, Harddisk 30 GB dengan monitor sebesar 17 inchi.

 

Sekian untuk posting kali ini.

Jika ada kesalahan mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Menghitung Subnetting (CIDR dan VLSM)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pada postingan kali ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai penghitungan subnetting.

Yang dimaksud dengan subnetting adalah membagi jaringan yang besar menjadi jaringan yang lebih kecil.

Alasan pembuatan subnetting adalah :

1.      Untuk mereduksi traffic jaringan

2.      Mengoptimasi performasi jaringan

3.      Memudahkan manajemen

4.      Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas.

Hal-hal yang berhubungan dengan penghitungan subnetting adalah : Jumlah subnet, Jumlah Host Per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host Broadcast.

Ada 2 cara untuk menghitung subnetting yaitu dengan menggunakan tabel CIDR dan VLSM.

1.     CIDR (Classless Inter-Domain Routing)

CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.

Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu :

·         kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet  ke 4)

·         kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4)

·         kelas A : /8 sampai /30   (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4)

Konsepyang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Tabelnya digambarkan sebagai berikut :

 

Subnet Mask

Nilai CIDR

255.128.0.0

/9

255.192.0.0

/10

255.224.0.0

/11

255.240.0.0

/12

255.248.0.0

/13

255.252.0.0

/14

255.254.0.0

/15

255.255.0.0

/16

255.255.128.0

/17

255.255.192.0

/18

255.255.224.0

/19

Subnet Mask

Nilai CIDR

255.255.240.0

/20

255.255.248.0

/21

255.255.252.0

/22

255.255.254.0

/23

255.255.255.0

/24

255.255.255.128

/25

255.255.255.192

/26

255.255.255.224

/27

255.255.255.240

/28

255.255.255.248

/29

255.255.255.252

/30

 

 

 

 

 

 

 

 

A. Menghitung Subnet Kelas C

Pada kelas C penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4.

Misal diketahui suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya /26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000.

  1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada octet terakhir (yang bergaris bawah) untuk kelas C). Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256 – 192 = 64. Untuk subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Kita buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :

          Subnet             : sesuai pada blok subnet.

          Host Pertama : 1 angka setelah subnet.

          Broadcast        : 1 angka sebelum subnet berikutnya.

          Host terakhir   : 1 angka sebelum broadcast.

Subnet

192.168.1.0

192.168.1.64

192.168.1.128

192.168.1.192

Host Pertama

192.168.1.1

192.168.1.65

192.168.1.129

192.168.1.193

Host Terakhir

192.168.1.62

192.168.1.126

192.168.1.190

192.168.1.254

Broadcast

192.168.1.63

192.168.1.127

192.168.1.191

192.168.1.255

      B. Menghitung Subnet Kelas B

Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan. Untuk subnetmask /17 sampai /24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya yaitu pada octet ke 3 dan 4.

Misal diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25 yaitu 255.255.255.128, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.10000000.

  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah (0, 128)
  4. Tabelnya menjadi :

Subnet

172.16.0.0

172.16.0.128

172.16.1.0

172.16.255.128

Host Pertama

172.16.0.1

172.16.0.129

172.16.1.1

172.16.255.129

Host Terakhir

172.16.0.126

172.16.0.254

172.16.1.126

172.16.255.254

Broadcast

172.16.0.127

172.16.0.255

172.16.1.127

172.16.255.255

            C. Menghitung Subnet Kelas A

Pada kelas A perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.

Misal diketahui suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya /16 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.00000000.00000000.

  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi Blok Subnet seluruhnya : 0,1,2,3,4, dst.
  4. Tabelnya menjadi :

Subnet

10.0.0.0

10.1.0.0

10.254.0.0

10.255.0.0

Host Pertama

10.0.0.1

10.1.0.1

10.254.0.1

10.255.0.1

Host Terakhir

10.0.255.254

10.1.255.254

10.254.255.254

10.255.255.254

Broadcast

10.0.255.255

10.1.255.255

10.254.255.255

10.255.255.255

      2. VLSM (Variable Length Subnet Mask)
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnetmask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnetmask saja. VLSM memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang.

Pertama, kita cari host yang paling banyak digunakan.yaitu pada LAN4 dengan 58 Host, LAN1 (26 Host), LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan masing-masing WAN 2 Host. Disini diberikan IP 192.168.1.0/24, dan kita akan membaginya dengan VLSM.

NetMaskDesimal

NetMaskBiner

Format CIDR

Jumlah Host

255.255.255.0

11111111.11111111.11111111.00000000

/24

254

255.255.255.128

11111111.11111111.11111111.10000000

/25

126

255.255.255.192

11111111.11111111.11111111.11000000

/26

62

255.255.255.224

11111111.11111111.11111111.11100000

/27

30

255.255.255.240

11111111.11111111.11111111.11110000

/28

14

255.255.255.248

11111111.11111111.11111111.11111000

/29

6

255.255.255.252

11111111.11111111.11111111.11111100

/30

2

 

 

 

 

 

 

 

1. Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tidak digunakan), karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnetmask yang memiliki host lebih dari 58, dilihat dari table diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet 255.255.255.192.
berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:

Network

IP Range

Broadcast

.0

.1-.62

.63

.64

.65-.126

.127

.128

.129-.190

.191

.192

.193-.254

.255


untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26
Network 192.168.1.0
IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.63

2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )
Kita tentukan subnetmask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.224.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):

Network

IP Range

Broadcast

.64

.65-.94

.95

.96

.97-.126

.127

.128

.129-.158

.159

.160

.161-.190

.191


untuk 58 Host kitamenggunakan IP Address 192.168.1.0/27
Network 192.168.1.64
IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94
Broadcast 192.168.1.95

3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )

Kita tentukan subnetmask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.240.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):

Network

IP Range

Broadcast

.96

.97-.110

.111

.112

.113-.126

.127

.128

.129-.142

.143

.144

.145-.158

.159

Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28
Network 192.168.1.96
IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110
Broadcast 192.168.1.111

Network 192.168.1.112
IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126
Broadcast 192.168.1.127

4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )
Kita tentukan subnetmask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari table subnetting di atas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252.
Karena di LAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28, maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.128/28. Seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnetmasknya menjadi 255.255.255.252.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):

Network

IP Range

Broadcast

.128

.129-.130

.131

.132

.133-.134

.135

.136

.137-.138

.139

.140

.141-.142

.143

.144

.145-.146

.147

3.      Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.128/30, 192.168.1.132/30 dan 192.168.136/30
Network 192.168.1.128
IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130
Broadcast 192.168.1.131

Network 192.168.1.132
IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134
Broadcast 192.168.1.135

Network 192.168.1.136
IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138
Broadcast 192.168.1.139


Sekian postingan kali ini, jika ada kesalahan mohon maaf.

      Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

A

Permasalahan Saat Konfigurasi Mail Server Linux Debian 5

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Untuk posting kali ini, saya akan memberikan beberapa contoh permasalahan pada saat konfigurasi mail server pada linux debian 5. Berikut ini ada beberapa permasalahan yang mungkin terjadi saat konfigurasi mail server yaitu :

1. Saat cek hasil konfigurasi dengan ‘links http://www.tkj.com’ gagal atau error.

Solusinya : perlu di reboot terlebih dahulu.

2. Muncul pesan “failed!” setelah restart.

Solusinya : cek pada ‘nano /etc/apache2/apache2.conf’ atau pada ‘nano /etc/squirrelmail/apache2.conf’, kemungkinan tejadi kesalahan dalam penulisan script yang ditambahkan.

3. Waktu pengiriman pesan error, muncul pesan “message not sent”.

Solusinya : cek kembali pada dpkg-reconfigure postfix, kemungkinan terjadi kesalahan dalam penulisan domain serta IP server.

4. Saat di cek pada browser muncul pesan “imap error”.

Solusinya : cek pada ‘nano /etc/postfix/main.cf’, kemungkinan terjadi kesalahan saat memasukkan script.

5. Tidak bisa membuka alamat email pada browser.

Solusi : saat setting IP client harus sesuai dengan kelas IP pada server, tetapi IP client tidak boleh sama dengan server.

 

Mungkin masih banyak lagi permasalahan lain yang mungkin terjadi saat mengkonfigurasi mail server. Untuk itu, diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan yang fatal.

Sekian posting kali ini, jika ada kesalahan mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Konfigurasi Mail Server Pada Linux Debian 5

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kali ini, saya akan menyampaikan bagaimana cara setting/konfigurasi mail server pada  debian 5. Aplikasi-aplikasi yang akan kita pakai untuk menginstall mail server yaitu : postfix, courier-imap, courier-pop dan squirrelmail. Berikut ini adalah langkah-langkah mengkonfigurasi mail server :

1. Kita install dulu aplikasi-aplikasi untuk mail server yaitu ketikkan : ‘apt-get install postfix courier-imap courier-pop squirrelmail’

2. Masukkan CD’nya lalu tekan Y dan enter

3. Jika muncul tampilan seperti di bawah ini, pilih NO

4. Pilih OK

5. Pilih Internet Site, lalu OK

6. Muncul tampilan seperti berikut

misalnya domain kita “tkj.com”, edit system mail name menjadi : ‘mail.tkj.com’. Lalu OK

7. Buat direktori Maildir : ‘maildirmake /etc/skel/Maildir’

8. Tambahkan script Include pada file apache2 dengan perintah : ‘nano /etc/apache2/apache2.conf’

Masukkan scriptnya pada baris paling bawah seperti berikut :

Include “/etc/squirrelmail/apache.conf”, lalu simpan.

9. Tambahkan script virtualhost menggunakan port 80 dengan perintah : ‘nano /etc/squirrelmail/apache2.conf’

Edit scriptnya pada baris paling bawah seperti berikut :

<VirtualHost *:80>

                  DocumentRoot /usr/share/squirrelmail

                  ServerName mail.tkj.com

</VirtualHost>

Lalu simpan.

10. Kemudian edit file main.cf pada postfix’nya : ‘nano /etc/postfix/main.cf’

Tambahkan script berikut pada baris paling bawah :

home_mailbox = Maildir/

Lalu simpan.

11. Konfigurasikan postfix’nya dengan perintah : ‘dpkg-reconfigure postfix’

12. Muncul tampilan berikut pilih OK

13. Pilih Internet Site, lalu OK

14. Muncul tampilan berikut, edit system name mail menjadi “mail.tkj.com”, lalu OK

15. Tekan OK

16. Tekan OK

17. Pilih NO

18. Local Networks tambahkan IP sendiri atau 0.0.0.0/0, lalu OK

19. Pilih NO

20. Pilih OK

21. Pilih OK

22. Pilih ipv4, lalu OK

23. Tambahkan user dengan cara : ‘adduser satu’, masukkan passwordnya.

24. Tambahkan user kedua : ‘adduser dua’, masukkan passwordnya.

25. Lalu restart masing-masing aplikasi yang telah diinstall :

      – apache2        : ‘/etc/init.d/apache2 restart’

      – courier-imap : ‘/etc/init.d/courier-imap restart’

      – postfix           : ‘/etc/init.d/postfix reload

26. Cek hasilnya : ‘links mail.tkj.com’

Cek juga di browser dengan login user yang telah dibuat.

Selesai 🙂

 

Sekian untuk postingan kali ini, jika ada kesalahan mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Konfigurasi Web Server pada Linux Debian

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Di postingan kali ini, saya akan berbagi ilmu tentang bagaimana cara konfigurasi Web Server pada Linux Debian 5. Di sini kita menggunakan aplikasi Apache2 karena lebih cepat, mudah dan bersifat open source. Lalu bahasa pemrograman yang kita pakai yaitu php5 dan perlu di instal links agar kita dapat mengecek hasil konfigurasi kita nantinya. Ada 2 versi untuk menginstall Web Server.

Langsung saja caranya seperti ini :

– Versi 1 :

1. Install aplikasi pada Web Server yaitu : ‘apt-get install apache2 php5 links’.

2. Masukkan CD Masternya lalu tekan Y dan enter.

3. Setelah install, edit file index.html dengan mengetikkan perintah : ‘nano /var/www/index.html’.

4. Simpan hasil editannya.

5. Restart daemon apache2 dengan perintah : ‘/etc/init.d/apache2 restart’.

6. Lalu kita cek hasil konfigurasi Web Server yang telah kita install tadi dengan perintah : ‘links nama domain’.

Misalnya domain kita yaitu ‘tkj.com’.

7. Jika berhasil maka akan muncul tampilan index.html yang telah kita edit sebelumnya.

– Versi 2 (digunakan untuk mengelompokkan file masing-masing):

1. Kita masuk terlebih dahulu ke direktori etc dan apache2 untuk memudahkan dan mengurangi terjadinya kesalahan dalam pengetikan perintah. Caranya yaitu : ‘cd /etc/apache2’ lalu enter.

2. Untuk mengetahui apa saja direktori yang ada di dalamnya kita ketikkan perintah : ‘ls’ lalu enter.

3. Kita masuk ke sites-available/ dengan perintah : ‘cd sites-available/’. Lakukan seperti perintah nomer 2 setiap kali kita masuk ke direktori.

4. Kita copy’kan direktori default ke direktori baru yang akan kita buat nanti untuk index.html kita. Caranya ketik perintah : ‘cp default nama direktori’.

Nama direktori kita buat sama dengan nama domain agar lebih mudah. Misalnya direktori kita yaitu ‘tkj’.

5. Lalu kita masuk ke direktori kita yaitu : ‘nano tkj’.

6. Kita edit listingnya seperti berikut :

Pada baris ke-2 kita ketikkan

           ServerName http://www.tkj.com

           ServerAlias tkj.com

           DocumentRoot /var/www/tkj/

Lalu simpan.

7. Kita buat direktori /var/www/tkj  dengan perintah : ‘mkdir /var/www/tkj’

8. Lalu kita copy’kan file yang ada di /var/www/index.html ke direktori kita untuk mempermudah mengedit index.html’nya dengan mengetik perintah : ‘cp /var/www/index.html /var/www/tkj/’

9. Kita buka direktori yang akan kita edit html’nya dengan perintah : ‘nano /var/www/tkj/index.html’ lalu eddit html’nya.

10. Kita lihat terlebih dahulu direktori yang sedang aktif saat ini dengan perintah : ‘ls /etc/apache2/sites-enabled/’

11. Kita non aktifkan terlebih dahulu direktori yang sedang aktif.

Misalnya sites default yang sedang aktif. Kita non aktifkan dengan cara : ‘a2dissite default’

12. Setelah default tidak aktif, kita aktifkan sites domain kita dengan cara : ‘a2ensite tkj’

13. Setelah sites domain kita aktif, kita reload apache’nya agar hasil konfigurasi kita berhasil. Ketikkan : ‘/etc/init.d/apache2 reload’

14. Kita cek konfigurasi kita dengan perintah : ‘links http://www.tkj.com&#8217;

15. Lalu kita cek di browser.

 

Selamat mencoba 🙂

Sekian posting saya kali ini, jika ada kesalahan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Konfigurasi DNS pada Linux Debian dan Permasalahannya

Assalamu’alaikum Wr. Wb. 🙂

Di postingan kali ini, saya akan menjelaskan bagaimana cara mengkonfigurasi / mensetting DNS pada Linux Debian dan beberapa permasalahan yang sering muncul pada saat kita mensetting DNS tersebut.

Langsung saja, langkah-langkah mensetting DNS yaitu sebagai berikut :

1. Sebelumnya, kita login dulu sebagai root. Setelah berhasil, kita mulai menginstal paket untuk DNS servernya. Aplikasi linux yang cukup populer dan sering digunakan sebagai DNS server adalah Bind9. Untuk itu, kita juga menggunakan paket Bind9 karena lebih mudah dalam mensettingnya.

2. Kemudian Install paket Bind9 dengan mengetikkan perintah : ‘apt-get install bind9’ seperti berikut :

 

 

 

3. Masukkan CD Drivernya dan tekan Y lalu Enter.

4. Setelah berhasil terinstall, kita mulai menambahkan script dengan mengetikkan : ‘nano /etc/bind/named.conf’ seperti ini :

5. Ketikkan script berikut pada bagian paling bawah sebelum tulisan Include.

*) misal IP kita yaitu 202.150.10.100, kita membuat db.local dengan nama db.anxassa dan db.127 dengan nama db.202 dan nama domainnya tkj.com.

zone “tkj.com” {

type master;

file “/etc/bind/db.anxassa”;

};

zone “202.in-addr.arpa” {

type master;

file “/etc/bind/db.202”;

};

Contoh gambaran lainnya seperti ini :

 

 

 

 

 

 

 

NB : pada penulisan IP server tidak perlu ditulis semuanya, cukup ditulis oktet pertama pada IP kita juga sudah bisa kok 🙂

Setelah selesai jangan lupa disimpan dengan menekan Ctrl+X dan Y untuk keluar dengan menyimpan.

6. Lalu copy db.local dan db.127 ke file kita sesuai dengan nama file yang telah dibuat sebelumnya seperti contoh berikut :

    ns:~#cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.anxassa

ns:~#cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.202

7. Setelah berhasil dicopy, kita edit script pada masing-masing file. Pertama kita edit pada file pertama, ketik : ‘nano /etc/bind/db.anxassa’.

Ganti localhost dengan nama domain kita “tkj.com” dan ganti tulisan 127.0.0.1 dengan IP kita yaitu “202.150.10.100 dan tambahkan sub domain di bawahnya.

Contoh gambaran yang lain seperti ini :

 

 

 

 

 

 

 

Simpan hasil edit script dengan tekan tombol Ctrl+X dan Y.

8. Kemudian lakukan edit untuk file yang kedua : ‘nano /etc/bind/db.202’

Sama seperti pengeditan yang pertama, localhost diganti dengan nama domain kita yaitu “tkj.com” dan hapus angka 1.0.0 menjadi IP kita tetapi penulisannya dibalik menjadi 3 oktet dari belakang (IP kita 202.150.10.100) menjadi “100.10.150”.

Contoh gambaran lainnya yaitu :

 

 

 

 

 

 

 

Jangan lupa simpan dengan menekan Ctrl+X dan Y.

9. Setelah itu ketikkan perintah : ‘nano /etc/resolv.conf’ untuk mendefinisikan IP DNS server. Jika tidak ada tulisan apapun, kita bisa memasukkan editan sendiri dengan mengetikkan nama domain dan IP kita seperti berikut :

search tkj.com

nameserver 202.150.10.100

Contoh gambaran lainnya :

 

 

 

 

 

 

 

Simpan seperti biasanya.

10. Kemudian restart paket bind tersebut untuk menyimpan semua settingan yang kita lakukan dengan perintah : ‘/etc/init.d/bind9 restart’ seperti berikut :

 

11. Sekarang lakukan pengecekan apakah konfigurasi kita sudah berhasil atau belum dengan mengetik : ‘nslookup tkj.com’ atau ‘nslookup 202.150.10.100’.  Jika sudah berhasil, maka tidak ada pesan error dibawahnya.

Contoh gambaran lainnya seperti berikut :

12. Lakukan pula pengecekan pada Command Prompt sebagai contoh client kita dengan mengetikan perintah ping IP address dan nslookup.
Contoh gambarannya yaitu :

Jika tidak ada pesan error, maka konfigurasi berhasil 🙂

Tapi, tidak semua konfigurasi berjalan dengan lancar dan berhasil seperti yang kita inginkan. Perlu dibutuhkan ketelitian yang sangat extra agar konfigurasi kita tidak gagal. Berikut ini ada beberapa contoh permasalahan yang mungkin terjadi saat kita melakukan setting DNS seperti berikut :

1. Setelah kita restart paket bind9 muncul pesan failed! : kemungkinan ada kesalahan pengetikan pada file named.conf, lakukan cek ulang pada file named.conf tersebut.

2. Request Time Out :

– kemungkinan Network Adapternya belum diubah, periksa pada Network Adapter ganti NAT menjadi Host-Only Adapter

– kemungkinan kita salah dalam ping IP untuk client, perhatikan subnetmask yang kita gunakan.

– kemungkinan kita belum mengubah IP client pada Local Area Network, cek terlebih dahulu dan diubah agar sesuai dengan IP client yang sebenarnya.

3. Pada saat nslookup muncul pesan Server Can’t Find tkj.com, SERVFAIL : kemungkinan terjadi kesalahan pada saat mengedit script db. tkj maupun db.202, cek kembali file tersebut dan perhatikan tanda titik, koma dan sebagainya.

4. Nslookup IP gagal : kemungkinan ada kesalahan pada resolv.conf

5. Setelah mengedit settingan tidak bisa mengecek IP atau muncul pesan failed! : kemungkinan belum direstart paketnya.

Masih banyak lagi kemungkinan kesalahan yang terjadi pada saat kita mensetting DNS, tetapi saya kira postingan kali ini cukup untuk memberikan sedikit pengetahuan bagi kita.
Jika ada kesalahan mohon maaf.

Thank’s 🙂

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Konfigurasi IP Address Linux Debian dan Berbagai Permasalahannya

Pada posting kali ini, saya akan berbagi pengetahuan mengenai cara setting/konfigurasi IP Address pada Linux Debian beserta berbagai permasalahan yang mungkin akan muncul pada saat mensettingnya.

Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mensetting IP yaitu sebagai berikut :

1. Login sebagai root pada Linux Debian, kemudian ketikkan  ‘nano /etc/network/interfaces’ untuk membuka settingan IP address.

2. Setelah itu ketikkan format sebagai berikut:

          auto eth0
          iface eth0 inet static
                    address xxx.xxx.xxx.xxx
                    netmask xxx.xxx.xxx.xxx

Begitu juga untuk eth1, dan seterusnya, tergantung berapa buah NIC (Ethernet Card) yang terpasang. Seperti contoh di bawah ini :

3. Tekan tombol Ctrl+X untuk keluar lalu tekan Y dan enter untuk menyimpan hasil settingan IP. Lakukan restart sistem pada bagian networking dengan mengetikkan perintah ‘/etc/init.d/networking restart’.

4. Untuk mengecek apakah IP address tersebut sudah terpasang, ketikkan  ‘ifconfig’ seperti berikut ini :

Kemudian anda akan mengetahui apakah IP address telah berhasil disett atau belum. Jika sudah berhasil, maka akan muncul tampilan seperti berikut :

Jika IP address belum muncul ketika anda ketikkan ‘ifconfig’, maka ketikkan ‘ifconfig eth0 up’ dan ketika anda mengetikkan ‘ifconfig’ kembali, IP pada eth0 akan muncul.
Berikut ini ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat konfigurasi IP yaitu :
1. Eth0 tidak muncul pada saat ifconfig : periksa pada nano /etc/network/interfaces, kemungkinan terdapat kekeliruan pada saat penulisan IP.
2. Penambahan IP Address tidak muncul pada saat ifconfig : restart terlebih dahulu setelah menambahkan IP Address.
3. Request Time Out pada saat ping IP : periksa Network Adapter, ganti NAT menjadi Host Only Adapter.

Sekian postingan saya kali ini, mohon maaf jika ada kesalahan..
Thanks 🙂

Perintah Dasar LINUX

Dalam Distribusi Linux Debian ada banyak perintah untuk menjalankan suatu pekerjaan. Perintah-perintah dasar itu harus kita kuasai agar kita bisa menjalankan atau mengoperasikannya. Kita sebagai pemula baik untuk mengetahui dan minimal pernah menggunakan perintah-perintah dasar itu karena suatu saat perintah-perintah itu akan berguna untuk kita sebagai pemula pengguna linux.

Di sini saya akan memberikan sedikit informasi tentang berbagai macam perintah dasar yang ada di linux :

Kumpulan & Daftar Perintah Linux + Penjelasan singkatnya Dari A – Y :

a
adduser = Tambah pengguna ke sistem
addgroup = Tambah grup ke sistem
alias = Buat sebuah alias
apropos = Cari Bantuan halaman manual (man-k)
apt-get = Cari dan menginstal paket perangkat lunak (Debian)
aspell = Pemeriksa Ejaan
awk = Cari dan Ganti teks, database sort / validate / index

b
basename = Strip direktori dan akhiran dari nama file
bash = GNU Bourne-Again Shell
bc = Arbitrary bahasa kalkulator presisi
bg = Kirim ke latar belakang
break = Keluar dari sebuah loop
builtin = Jalankan shell builtin
bzip2 = Compress atau dekompresi file bernama (s)

c
cal = Tampilkan kalender
case = kondisional melakukan perintah
cat = Menampilkan isi file
cd = Mengganti Directori
cfdisk = Tabel partisi manipulator untuk Linux
chgrp = Mengubah kepemilikan grup
chmod = Mengubah izin akses
chown = Mengubah pemilik file dan grup
chroot = Jalankan perintah dengan direktori root yang berbeda
chkconfig = Sistem layanan (runlevel)
cksum = Cetak byte CRC checksum dan menghitung
clear = Hapus layar terminal
cmp = Membandingkan dua file
comm = Bandingkan dua file diurutkan baris demi baris
command = Jalankan perintah – shell mengabaikan fungsi
continue = Resume iterasi berikutnya dari suatu loop
cp = Menyalin satu atau lebih file ke lokasi lain
cron = Daemon menjalankan perintah yang dijadwalkan
crontab = Jadwalkan perintah untuk menjalankan di lain waktu
csplit = Split file ke dalam konteks – potongan ditentukan
cut = membagi file menjadi beberapa bagian

d
date = Menampilkan atau mengubah tanggal & waktu
dc = Desk Kalkulator
dd = Mengkonversi dan menyalin file, menulis header disk, boot record
ddrescue = Alat untuk memperbaiki data
declare = Deklarasikan variabel dan memberi mereka atribut
df = Tampilkan ruang disk
diff = Tampilkan perbedaan antara dua file
diff3 = Tampilkan perbedaan di antara tiga file
menggali = DNS lookup
dir = Daftar isi direktori singkat
dircolors = Warna setup untuk `ls ‘
dirname = Convert semua pathname ke beberapa path
dirs = Tampilkan daftar direktori yang diingat
dmesg = Mencetak pesan-pesan kernel & driver
du = Perkiraan penggunaan kapasitas file

e
echo = Tampilkan pesan di layar
egrep = Cari file untuk baris yang sesuai dengan ekspresi yang diperpanjang
eject = Mengeluarkan media removable
enable = Mengaktifkan dan menonaktifkan perintah shell builtin
env = Environment variabel
ethtool = Pengaturan kartu Ethernet
eval = Evaluasi beberapa perintah / argumen
exec = Menjalankan perintah
exit = Keluar dari shell
expect = mengotomatiskan aplikasi yang bebas diakses melalui terminal
expand = Convert tab ke spasi
eksport = Set variabel lingkungan
expr = Evaluasi ekspresi

f
false = Tidak melakukan apa-apa, tidak berhasil
fdformat = Tingkat rendah format sebuah floppy disk
fdisk = tabel partisi manipulator untuk Linux
fg = Kirim pekerjaan untuk foreground
fgrep = Cari file untuk baris yang cocok dengan string yang tetap
file = Tentukan jenis file
find = Cari file yang memenuhi kriteria yang diinginkan
fmt = Format ulang tipe teks
fold = Wrap teks agar sesuai dengan lebar tertentu.
for = Memperluas kata-kata, dan menjalankan perintah
format = Format disk atau kaset
free = Tampilkan penggunaan memori
fsck = Memeriksa dan memperbaiki sistem File konsistensi
ftp = File Transfer Protocol
fungsi =  Tentukan fungsi macro
fuser = Identifikasi / memutuskan proses yang sedang mengakses file

g
gawk = Cari dan Ganti teks dalam file
getopts = Menguraikan parameter sesuai posisi
grep = Cari file untuk baris yang cocok dengan pola tertentu
group = Cetak nama grup pada pengguna
gzip = Compress atau dekompresi nama file

h
hash = Mengingat  seluruh pathname dari sebuah nama argumen
head = Output bagian pertama dari file
help = Tampilkan bantuan untuk perintah built-in
history = Perintah history
hostname = Cetak atau mengatur nama sistem

i
id = Cetak user dan grup id
if = melakukan perintah kondisional
ifconfig = Konfigurasi antarmuka jaringan
ifdown = Menghentikan antarmuka jaringan
ifup = Memulai antarmuka jaringan keatas
import = Menangkap layar server  X dan menyimpan sebuah gambar ke file
install = Menyalin file dan mengatur atribut

j
join = gabung garis pada field umum

k
kill = Memberhentikan proses yang sedang berjalan
killall = Memberhentikan proses oleh nama

l
less = Tampilan output satu layar pada satu waktu
let = Melakukan aritmatika pada variabel shell
ln = Membuat hubungan antara file
local = Membuat variabel
locate = Cari file
logname = Cetak nama login
logout = Keluar dari sebuah login shell
look = Tampilan baris yang dimulai dengan string tertentu
lpc = Program Kontrol  jalur printer
lpr = Off line print
lprint = Mencetak  file / Print file
lprintd = Abort pekerjaan print
lprintq = Daftar antrian print
lprm = Hapus pekerjaan dari antrian print
ls = List informasi tentang file
lsof  = List membuka file

m
make = Sekelompok Kompilasi ulang dari program
man = Bantuan manual
mkdir = Membuat folder baru
mkfifo = Membuat FIFOs (bernama pipa)
mkisofs = Buat hybrid ISO9660/JOLIET/HFS filesystem
mknod = Membuat blok atau karakter file khusus
more = Tampilan output satu layar pada satu waktu
mount  = Mount  file system
mtools = Memanipulasi file MS-DOS
mv = Memindahkan atau mengubah nama file atau direktori
mmv = Pindahkan massa dan mengubah nama (file)

n
netstat = Informasi Jaringan
nice = Mengatur prioritas perintah atau pekerjaan
nl = Nomor baris dan menulis file
nohup = Jalankan perintah kebal terhadap hangups
nslookup = Query Internet menyebut server secara interaktip

o
open = membuka file dalam aplikasi default
op = Operator akses

p
passwd Memodifikasi password user
paste = Menggabungkan baris file
pathchk  = Periksa nama file portabilitas
ping = Test sambungan jaringan
pkill = memberhentikan proses running
popd = Mengembalikan nilai sebelumnya dari direktori sekarang
pr  = Siapkan file untuk dicetak /print
printcap = kemampuan pencetak Database
printenv = Cetak variabel lingkungan
printf  = Format dan mencetak data
ps = Status Proses
pushd = Simpan dan kemudian mengubah direktori sekarang
pwd = Cetak direktori kerja

q
quota = Tampikan penggunaan disk dan membatasinya
quotacheck  = Meneliti sistem file untuk penggunaan disk
quotactl = Set kuota disk

r
ram =  perangkat disk ram
rcp = Salin file antara dua mesin
read = Membaca baris dari standar input
readarray = Baca dari stdin ke variabel array
readonly  = Menandai variabel / fungsi sebagai readonly
reboot = Reboot sistem
rename = Ubah nama file
renice = Ubah prioritas dari proses yang berjalan
remsync = Sinkronisasi remote file melalui email
return = Keluar fungsi shell
rev = Membalikkan baris dari sebuah file
rm = Menghapus file
rmdir = Remove folder
rsync = Remote file copy (Synchronize file pohon)

s
screen = Multiplex terminal, run remote shells via ssh
scp = Secure copy (remote file copy)
sdiff  = Menggabungkan dua file secara interaktif
sed = Stream Editor
select = Menerima input keyboard
seq = Print urutan numeric
set = Memanipulasi variabel shell dan fungsi
sftp = Secure File Transfer Program
shift = Pergeseran parameter posisi
shopt = Pilihan shell
shutdown = Shutdown atau restart linux
sleep = Delay/penundaan untuk jangka waktu tertentu
slocate = Cari file
sort = Mengurutkan file teks
source = Jalankan perintah dari file `.”
split = Split file ke dalam fixed-potong
ssh = Secure Shell client (remote login program)
strace = Trace sistem panggilan dan sinyal
su = Gantikan identitas pengguna
sudo = Jalankan perintah sebagai user lain
sum = Mencetak checksum untuk file
symlink  = Buatlah nama baru untuk file
sync = Sinkronisasi data pada disk dengan memori

t
tail = Output bagian terakhir file
tar = Tape Archiver
tee = Redirect output ke beberapa file
test = Evaluasi ekspresi kondisional
time = Program Mengukur waktu running
times = User dan sistem waktu
touch = Ubah file timestamps
top = Daftar proses yang berjalan pada sistem
traceroute = Trace Route to Host
trap = Jalankan perintah ketika sebuah sinyal adalah set (Bourne)
tr = Translate, squeeze, dan / atau menghapus karakter
true = Tidak melakukan apapun, berhasil
tsort = Topologi sort
tty = Print filename dari terminal pada stdin
type = menjelaskan perintah

u
ulimit  = Batasi pengguna resources (sumber daya)
umask = Para pengguna menciptakan file tersembunyi
umount = Unmount (tidak menaiki) perangkat
unalias = Hapus alias
uname = Informasi sistem print
unexpand = Convert spasi untuk tab
Uniq = Uniquify file
unit = Mengkonversi unit dari satu skala ke yang lain
unset = Hapus variabel atau nama fungsi
unshar = Uraikan catatan arsip shell
until = Mengeksekusi perintah (sampai error)
useradd = Membuat akun user baru
usermod = Memodifikasi  akun user
users = Daftar para pengguna yang sekarang ini login
uuencode = Encode file biner
uudecode = Decode file yang dibuat oleh uuencode

v
v = Daftar isi direktori Verbosely ( `ls-l-b ‘)
vdir = Daftar isi direktori Verbosely ( `ls-l-b ‘)
vi = Text Editor
vmstat = Laporan statistik memori virtual

w
watch = Mengeksekusi / menampilkan sebuah program secara berkala
wc = Cetak byte, kata, dan baris menghitung
whereis = Cari pengguna $ path, halaman manual dan file source untuk program
which = Cari pengguna $ path untuk file program
while = Jalankan perintah
who = Cetak semua nama pengguna yang sedang log in
whoami = Cetak pengguna saat ini dan nama id ( `id-un ‘)
wget = Ambil halaman web atau file melalui HTTP, HTTPS atau FTP
write = Mengirim pesan ke pengguna lain

x
xargs = Jalankan utility, melewati daftar argumen yang dibangun

y
yes = Cetak string sampai di interrupt
.  = Skrip menjalankan perintah shell yang sekarang

 

Jika ada kekurangan dan kesalahan saya khilaf 🙂

Semoga bermanfaat ya 🙂

Spesifikasi Minimum Instal SO untuk Client

Spesifikasi minimum hardware adalah persiapan suatu hardware pada sebuah komputer terhadap penginstalan suatu sistem operasi, yang bertujuan agar peginstalan OS terjadi dengan sempurna karena spesifikasi minimum hardware telah terpenuhi.
 
1. Spesifikasi minimum Windows XP :
Windows XP terbagi 2 yaitu Windows XP Home Edition dan Windows XP Professional, spesifikasi minimum hardware dari kedua jenis ini yaitu sebagai berikut ;
 
Persyaratan hardware minimum untuk Windows XP Home Edition adalah: 
• Prosesor Pentium 233-megahertz (MHz) atau yang lebih cepat (disarankan 300 MHz)
• RAM sekurangnya 64 megabyte (MB) (disarankan 128 MB)
• Ruang hard disk sekurangnya 1.5 gigabyte (GB) 
• Drive CD-ROM atau DVD-ROM
• Keyboard dan Mouse Microsoft atau beberapa perangkat penunjuk kompatibel lainnya
• Adaptor video dan monitor dengan resolusi Super VGA (800 x 600) atau yang lebih tinggi
• PC mendukung Adapter card
• PC mendukung Speaker ataupun  headphone.
 
Persyaratan minimum hardware pada Windows XP Professional meliputi: 
• Prosesor Pentium 233-megahertz (MHz) atau yang lebih cepat (disarankan 300 MHz)
• RAM sekurangnya 64 megabyte (MB) (disarankan 128 MB)
• Ruang hard disk sekurangnya 1.5 gigabyte (GB) 
• Memiliki Drive CD-ROM atau DVD-ROM
• Keyboard dan Mouse Microsoft atau beberapa perangkat penunjuk kompatibel lainnya
• Adaptor video dan monitor dengan resolusi Super VGA (800 x 600) atau yang lebih tinggi
• PC mendukung Adapter Card
• PC mendukung Speaker atau headphone
 

2. Spesifikasi minimum Windows 7 :

  • 1-GHz Precessor 32-bit atau 64-bit.
  • Memory RAM 1 GB untuk 32-bit dan RAM 2 GB untuk 64-bit.
  • Minimal 16 GB ruang Hard disk (HDD) untuk 32-bit dan untuk 64-bit minimal 20 GB ruang Hard disk (HDD).
  • Perangkat Grafis dengan dukungan DirectX 9 dan WDDM driver model 1.0 / lebih tinggi.
  • DVD Drive.
  • keyboard dan mouse yang kompatibel.
  • Speaker untuk multimedia

3. Spesifikasi minimum Windows 8 :

  1. Paling tidak pada prosesor memiliki kecepatan 1GHz. 
  2. Pada RAM, Untuk versi 32-bit, RAM minimal yang harus disediakan adalah 1GB. Sedangkan untuk versi 64-bit, kapasitas RAM yang dibutuhkan lebih besar, yakni 2GB.
  3. Ruang kosong sebesar 16GB untuk versi 32-bit. Sedangkan untuk versi 64-bit, membutuhkan kapasitas 20GB. 
  4. PC/Laptop harus memiliki kartu grafis dengan fitur DirectX9 atau versi di atasnya.
  5. Dan pada monitor, minimal menggunakan monitor dengan resolusi 1366 x 768 pixel.
4. Spesifikasi minimum Debian :
  1. 32-bit PC (i386)      
  2. 64-bit PC (amd64)      
  3. ARM EABI      
  4. PowerPC      
  5. SPARC      
  6. Intel Itanium IA-64      
  7. MIPS (little endian)      
  8. kFreeBSD 64-bit PC (amd64)      
  9. kFreeBSD 32-bit PC (i386)      
  10. IBM S/390      
  11. MIPS (big endian)